Pamflet berisi ajakan yang positif :
UKS & BAHAYA NARKOBA
Kalau kita lihat banyak pamflet UKS dan Pesan BAHAYA NARKOBA di dinding kelas di seluruh sekolah. ini menandakan bahwa pesan yang dibawa melalui sarana tersebut merupakan hal yang sangat positif mengingat UKS [Usaha Kesehatan Sekolah] merupakan bentuk kepedulian sekolah kepada siswa - siswi agar selalu menjaga kesehatan dan siap membantu siswa yang terluka karena jatuh, berdarah dll. sarana UKS ini hampir ada di seluruh sekolah manapun sehingga keberadaan sarana tersebut sangat membantu tentunya kepada para siswa - siswi SDN Larangan khususnya. Sedangkan pesan BAHAYA NARKOBA adalah bentuk kewaspadaan pihak sekolah untuk lebih berhati - hati lagi terhadap segala pengaruh dan bentuk Narkoba apapun itu. dan gejala inipun diwaspadai akan merambah ke anak - anak sekolah, maka dari itu pentingnya pihak sekolah untuk tidak henti -hentinya mensosialisasikan Bahaya Narkoba bagi pengguna / pemakainya.
Kalau kita lihat banyak pamflet UKS dan Pesan BAHAYA NARKOBA di dinding kelas di seluruh sekolah. ini menandakan bahwa pesan yang dibawa melalui sarana tersebut merupakan hal yang sangat positif mengingat UKS [Usaha Kesehatan Sekolah] merupakan bentuk kepedulian sekolah kepada siswa - siswi agar selalu menjaga kesehatan dan siap membantu siswa yang terluka karena jatuh, berdarah dll. sarana UKS ini hampir ada di seluruh sekolah manapun sehingga keberadaan sarana tersebut sangat membantu tentunya kepada para siswa - siswi SDN Larangan khususnya. Sedangkan pesan BAHAYA NARKOBA adalah bentuk kewaspadaan pihak sekolah untuk lebih berhati - hati lagi terhadap segala pengaruh dan bentuk Narkoba apapun itu. dan gejala inipun diwaspadai akan merambah ke anak - anak sekolah, maka dari itu pentingnya pihak sekolah untuk tidak henti -hentinya mensosialisasikan Bahaya Narkoba bagi pengguna / pemakainya.
Ruang diatas adalah ruang toliet sekolah yang baru , jumlahnya ada 7 ruang. Sebelumnya sudah ada ruang kamar mandi / wc sekolah. Karena jumlah murid / siswa - siswi di sekolah banyak, maka dibangunlah lagi sarana / fasilitas kamar mandi / wc yang baru. Jumlah ruangnya memang banyak agar siswa - siswi tidak antri saat ke kamar mandi waktu pelajaran, sehingga belajar pun bisa tenang tanpa menunggu antri di kamar mandi / wc dan tidak perlu jauh - jauh ke kamar mandi / wc sebab sekolahan kami agak luas.
Kami berharap teman - teman siswa - siswi nantinya bisa menjaga sarana / fasilitas sekolah ini dengan baik dan selalu bersih, karena pihak sekolah sudah memperhatikan muridnya akan kebutuhan kamar mandi / wc
______________________________________________tempat diatas adalah ruang Musholla sebagai tempat ibadah kami melakukan sholat, kami biasanya sholat di Musholla tersebut secara bersama - sama , tujuan sekolah membangun fasilitas Musholla sekolah ini agar siswa - siswi SDN LARANGAN agar selalu ingat kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga apa yang kami do'a kan bisa sampai kepada Allah SWT, Kami akan memanfaatkan ruang Musholla ini selain untuk beribadah sholat juga untuk berdo'a secara langsung sebelum Ujian dimulai dan kapan pun jika kami mau.
Kami siswa - siswi SDN LARANGAN sangat berterima kasih atas didirikannya ruang Musholla ini, kepada pihak sekolah. mudah mudahan apa yang kita cita - citakan / harapkan selama ini bisa dikabulkan oleh Allah SWT. Amiinnnn.....
Kami siswa - siswi SDN LARANGAN sangat berterima kasih atas didirikannya ruang Musholla ini, kepada pihak sekolah. mudah mudahan apa yang kita cita - citakan / harapkan selama ini bisa dikabulkan oleh Allah SWT. Amiinnnn.....
___________________________________________
TAMAN BELAJAR SISWA
SDN Larangan menyediakan tempat bermain sekaligus belajar seperti gambar disamping. Dengan tujuan agar siswa tidak jenuh / stress saat belajar dikelas yang berlangsung selama 8 jam di dalam kelas. Oleh karena itu di dirikan / dibuatlah taman bermain dan belajar dengan konsep Alam yang menyerupai aslinya. Siswa sangat senang dengan keberadaan taman tersebut karena seolah - olah dia belajar di Alam terbuka. Ini tidak lepas dari Ide Pak AGUS selaku kepala sekolah SDN LARANGAN, yang mempunyai konsep tersebut. ditambah dengan air terjun mini yang dibuat seperti Alam.
Bu Indah adalah Guru Kelas IV - A.
_______________________________________________ Beliau merupakan sosok guru yang tegas dan perhatian terhadap para muridnya sehingga apa yang diajarkan bisa sampai kepada murid yang mendengarkan / memperhatikannya. Beliau pandai dalam menghadapi murid yang sering kali nakal dan bandel sekalipun dengan cara yang sesuai ketentuan mengajar. sehingga para siswanya bisa tahu cara menghormati dan menyayangi GURU selaku pengajar dikelas tersebut.
BU Dra. SUWARNI :
Guru Kelas : VI - B
Jumlah Murid : 39 Siswa
Bu warni merupakan salah satu sosok guru yang cerdas terhadap strategi pembelajaran dengan teknik tertentu dengan tujuan agar siswa - siswinya kelak nanti akan bisa lulus dengan nilai yang memuaskan. Guru yang paling dihormati dan disegani oleh siswanya yaitu beliau, siswanya sangat terbuka akan masalah apapun yang dihadapinya kepada Beliau khususnya masalah belajar. Bu Suwarni saat ini sedang mengemban tugas yang agak berat oleh karena itu beliau patut di dukung untuk menghadapi rintangan tersebut. Tanggung jawabnya sebagai Wali kelas VI - B bisa dirasakan oleh para siswanya karena selain cerdas, beliau juga penyayang dan sangat perhatian terhadap muridnya.
_____________________________________________ Bpk. CHANIF, S.Ag
Wali kelas V-B
Beliau yang mengurusi segala Administrasi sekolah mulai dari surat pindah, No. NISN siswa dsbnya. Seorang penyabar dan bersahaja merupakan sosok beliau. Selalu memperhatikan dan menyayangi muridnya merupakan kewajibannya kepada anak didiknya sehingga para siswa selalu patuh dan santun kepada beliau.
Tidak pernah mengenal lelah dalam pekerjaannya sebagai tenaga pendidik / Guru sekaligus yang mengurusi segala administrasi sekolah meskipun agak berat beban yang ia tempuh. Namun semangatnya selalu membuat beliau harus di tuntut untuk selalu bertanggung jawab terhadap pekerjaannya sebagai Guru.
Dan sebagai hasil dari pengabdian dan loyalitasnya tersebut beliau akhirnya diangkat sebagai PNS setelah mengabdi kurang lebih 9 tahun di SDN Larangan ini.
____________________________________________ Tidak pernah mengenal lelah dalam pekerjaannya sebagai tenaga pendidik / Guru sekaligus yang mengurusi segala administrasi sekolah meskipun agak berat beban yang ia tempuh. Namun semangatnya selalu membuat beliau harus di tuntut untuk selalu bertanggung jawab terhadap pekerjaannya sebagai Guru.
Dan sebagai hasil dari pengabdian dan loyalitasnya tersebut beliau akhirnya diangkat sebagai PNS setelah mengabdi kurang lebih 9 tahun di SDN Larangan ini.
Mewujudkan Sekolah Sebagai Komunitas Belajar
Upaya mewujudkan sekolah sebagai komunitas belajar bisa dibilang sulit tapi juga bisa menjadi mudah. Mudah dikarenakan sekolah sebagai tempat persemaian ilmu pengetahuan dan tempat dimana ide-ide serta impian dijalankan. Dengan demikian ide untuk menjadikan sekolah sebagai komunitas pembelajar sangat relevan.
Hal pertama yang perlu dipahami siapa saja yang terlibat dalam komunitas belajar. Mereka adalah siswa, guru, orang tua bahkan tata usaha sekolah. Jadi anggapan selama ini di masyarakat yang mengatakan bahwa sekolah merupakan tempat belajar hanya bagi bagi siswa tidak benar.
Berikut beberapa pernyataan yang bisa membantu terbentuknya komunitas belajar di sekolah;
“Komunitas merupakan hal yang sangat esensial”, menjadi tugas sekolah yang sangat penting untuk membawa siswa dan guru bersama-sama kedalam sebuah komunitas yang mendukung pertumbuhan guru dan siswa sebagai pribadi maupun kelompok. Banyak tempat yang bisa menjadi ladang persemaian hal ini, di kelas, dirumah maupun lewat dunia maya.
“berpikir kritis”- Sekolah sedapat mungkin membuat siswa dan guru berpikir secara kritis, dengan seringnya mempertanyakan diri sendiri misalnya dengan pertanyaan, “mengapa kita mengajar apa yang kita ajarkan?”
” Mengambil resiko” – sekolah secara aktif membuat siswa dan guru mau mengambil resiko dalam kaitan pencarian terhadap hal yang paling penting dalam kehidupan mereka sebagai pembelajar. Denga demikian masukan aspek refleksi siswa dalam kegiatan pembelajaran dikelas.
” Berpusat pada siswa” – Sekolah sedapat mungkin menyiram guru dan siswa dengan gagasan-gagasan serta informasi, membuat guru dan siswa mau terus mencari pengetahan dengan cara yang tidak harus sama. Tentu saja dikarenakan sebagai pribadi tiap orang mempunyai gaya belajar yang berbeda tetapi semuanya diupayakan agar punya pengaruh positif pada komunitas di sekolah
“Keberagaman”- Sekolah sebagai lembaga, punya peran aktif dalam membuat suasana yang nyaman dari sisi komunikasi sehingga sekolah bisa dengan cepat menerima beragam masukan. Hal ini berarti pihak yang memberi masukan juga akan senang hati memberikannya pada pihak sekolah sambil berpikir bahwa masukan yang akan diberikannya akan ditindak lanjuti.Maklum unsur sekolah biasanya terdiri dari beragam unsure dan beragam pula latar belakangnya, baik sosial maupun pengetahuan.Hal yang paling praktis adalah mengadakan pelatihan singkat bagi tenaga pendukung di sekolah dari tenaga pembersih samai satpam, sampaikan apa yang sekolah harapkan dari peran mereka.
“Menumbuhkan semngat pembelajar”- Sekolah sedapat mungkin membuat siswa, guru , administrasi dan orang tua agar mau terus tumbuh dan belajar. Libatkan tata usaha dan orang tua dalam workshop pendidikan disekolah merupakan ide yang brilyan.
“Berinovasi”- Dengan menyertakan semua unsur dalam institusi, sekolah berusaha terus melakukan inovasi dalam hal teknologi serta hal lain yang sejalan dengan kemajuan jaman.
“Sekolah yang baik meluluskan orang yang baik pula”- Sekolah selalu berusaha untuk mengajarkan siswa mereka perduli dan menghargai amal baik serta mau berpartisipasi dalam masyarakat lewat program yang dirancang dengan baik pula misalnya program ‘community service’.
“Hapus sekat-sekat yang mungkin membatasi”- Sekolah menyediakan akses serta jalan bagi guru dan siswa untuk meraih hubungan dengan dunia luar , baik nasional maupun secara global.
SEKOLAH = SEBUAH KELUARGA DI SEKOLAH
Pernahkah terpikirkan oleh kita bahwa sekolah dimana tempat kita bekerja mendedikasikan diri pada pendidikan anak bangsa adalah sebuah keluarga? Pikiran ini sangat menggelitik saya sehingga muncul keinginan yang kuat untuk menulis ini.
Dibanyak sesi sering sekali dibahas masalah konsep keluarga. Di majelis keagamaan, seminar, talkshow di TV media cetak maupun elektronik lainnya. Namun apakah kita sudah benar-benar memahami konsep sebuah keluarga dengan jelas sehingga pada akhirnya kita dapat menerapkan konsep tersebut dalam kehidupan kita sehari hari. Bagaimana dengan sebuah sekolah, silahkan mengikuti lebih lanjut hasil perenungan saya.
Oleh karena itu saya menganalogikan komponen yang ada di lembaga sekolah sebagai anggota keluarga dengan perannya masing-masing. Sebagaimana layaknya sebuah keluarga maka struktur yang ada disebuah sekolah didalamnya akan terlihat seperti dibawah ini:
1. Adanya figur pemimpin yang mengarahkan mengayomi, berjuang keras untuk memastikan keberlangsungan keluarga, kesejahteraan, keharmonisan, membangun semangat dan menghargai setiap anggotanya. Figur pemimpin ini bisa diibaratkan sebagai yayasan dan kepala sekolah.
2. Figur Ibu, dalam hal ini saya identikkan dengan peran guru, yang bertugas mendidik untuk menumbuhkan semua potensi yang dimiliki anak didiknya. Memberi nutrisi untuk kesehatan lahir dan batin yang baik serta sanggup menjadi mitra yang baik bagi pemimpinnya dengan memberi semangat sang pemimpin agar dapat bekerja secara maksimal.
3. Peran anak yang membutuhkan bimbingan, kasih sayang, motivasi, sarana untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya serta bimbingan untuk memiliki sikap moral positif dan mandiri. Budaya saling menghargai gotong royong dan kebersamaan dapat ditanamkan sejak dini pada diri anak agar dapat berinteraksi secara sehat.
4. Peran orang lain diluar anggota inti yang bertugas membantu keluarga mewujudkan lingkungan yang bersih, tertata dan terorganisir dengan baik, tentunya dengan kerjasama bersama anggota keluarga inti lainnya. Peran ini bisa diibaratkan sebagai peran komunitas yang ada di sekeliling sekolah.
5. Selain keluarga inti dan peran support tim yang ada, keluarga juga perlu menggandeng pihak lain yang dapat dijadikan mitra agar mendapat dukungan dalam menjalankan roda kehidupannya. Disinilah peran pinpinan dan guru menjaga hubungan baik dengan mereka agar segala program yang telah direncanakan dapat terselenggara dengan baik.
Setelah kita mengetahui struktur dan peran masing-masing maka pertanyaan selanjutnya apakah keluarga tersebut akan menjadi sebuah keluarga yang harmonis dengan ke kompakkan serta keselarasan dalam berpikir dan bertindak.
Keluarga yang mempunyai visi, misi dan tujuan yang jelas tentunya akan menghantarkan anak-anaknya memasuki setiap tahapan dalam kehidupan untuk masa depan mereka yang cerah.
Semoga tulisan ini dapat menjadi renngan dan motivasi bagi kita dalam memperjuangkan pendidikan bagi negara kita tercinta
_______________________________________________________
Tempat Parkir Sepeda Siswa SD Negeri Larangan
Di sekolah kami beberapa bulan lalu telah dibuatkan tempat parkir sepeda untuk siswa dengan tujuan agar tertata tersendiri, tidak hilang, dsbnya. meskipun hanya sepintas namun siswa bisa teratur menaruh sepedanya di tempat yang telah disediakan. Jadi tidak ada lagi sepeda siswa yang ada di halaman / lapangan sekolah.
Setiap pagi siswa masuk sekolah langsung menuju ke tempat tersebut dengan tertib dan displin dan ada penjaga sekolah yang menjaga sepeda - sepeda tersebut sehingga siswa bisa belajar dengan aman tanpa rasa was - was takut kehilangan sepedanya
1 komentar:
mantapz . . .
jadi inget jaman SD dulu,
Posting Komentar